Mengenai Batas

February 27, 2016

Salah satu nilai plus dalam perjalanan menjadi dewasa di Era yang serba canggih ini adalah semua orang bisa bebas dan mudah berinteraksi dengan orang lain bisa melalui sosial media maupun tatap muka secara langsung. Tak hanya perubahan menjadi dewasa, masa kini adalah masa di mana semua manusia dengan mudah berinteraksi dan saling menyapa. Imbasnya adalah, manusia masa kini dan orang Indonesia pada umumnya cenderung menjadi suka berbasa-basi dengan menanyakan hal yang sebetulnya bukan urusan mereka


Mungkin paparan berikut adalah hasil observasi atau empiris saya sendiri, tapi jelas paparan berikut cukup mengganggu

"Kapan nikah?"

"Eh kok belum hamil-hamil?"

"Gendutan ya sekarang"

"Kok lo jadi jerawatan sih"


Mungkin cerita singkat di bawah ini sedikit membuka mata

Sebut saja Mawar,

Dia adalah teman saya dari sekolah dan kami masih akrab hingga saat ini. Beliau sudah menikah, sudah mempunyai satu orang anak, dan sedang berusaha untuk memiliki keturunan kembali. Karena sudah pernah melahirkan tentu saja bentuk badan tidak se langsing dahulu, dan hormon sedang menyusui tentu saja kulit wajah tidak flawless pada saat masih lajang. Suatu hari kita memang sudah merencanakan untuk bertemu melepas rindu di sebuah Mall dan tanpa sengaja teman saya ini bertemu dengan teman lamanya. Dengan kondisi saat ini temannya itu menyapa..

"Ehhh lo yaampun apa kabar? suami sama anak mana gak ikut? udah lama ya gak ketemu.. Abis lahiran jadi lebar gini nih bentuk badan? Cape ya ngurus anak?"

Saya masih ingat jelas kata per kata dari kalimat tersebut. Dengan wajah menahan amarah teman saya terus melanjutkan obrolan dan selepas dari pertemuan singkat bersama temannya tersebut, teman saya langsung bercerita apa yang sedang terjadi olehnya

Apa yang bisa disimpulkan? kita tidak pernah tau kondisi yang sedang dialami oleh lawan bicara kita. Banyak orang berdalih bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah hal yang wajar. Era sekarang memang banyak meruntuhkan dinding penyangga antar lawan bicara, berbeda jauh pada masa saya tumbuh dewasa dimana berbicara kepada orang lain dan bahkan yang lebih tua pun sangatlah sungkan dan hati-hati

Satu hal yang pasti menjadi dewasa adalah manusia akan cenderung menyimpan masalah sendiri, manusia akan cenderung menutup emosi mereka di depan khalayak. Manusia akan cenderung menampakkan hal yang baik-baik saja. Apabila ketika bayi manusia bebas menangis di depan umum? semakin tua hal tersebut tidak mungkin terjadi bukan? seharusnya ini cukup menjadi bekal untuk berhenti bertanya mengenai takdir Tuhan

Karena banyak cara berbasa-basi, banyak cara mendoakan selain bertanya hal-hal diatas. Salam basa basi tanpa harus menjadi pertanyaan basi :)


WITH LOVE,
Aristya Rizky Badzlina

You Might Also Like

0 comments