Berjuang Untuk 2 Detak

January 22, 2015

27 Maret 1993..

Telah lahir bayi perempuan yang bernama Aristya Rizky Badzlina. iya, pada tanggal tersebut aku hadir di dunia ini, mungkin aku tidak bisa mengingat seperti apa suara tangisanku pada saat aku lahir, mungkin sudah terlalu sering aku memintamu untuk bangun di tengah malam, disaat kamu sedang tertidur dan hanya untuk memberikanku Asi, mengajarkanku untuk berjalan, berbicara, membesarkanku, menafkahiku dan memperlakukanku dengan kasih sayang tulus. yang aku tahu, semua itu tidak akan mudah jika hanya dilakukan seorang diri

Mungkin di dalam perjalananku untuk beranjak dewasa banyak hal yang tanpa kusadari membuatmu terluka, baik itu perkataanku maupun perlakuanku. satu hal yang perlu dirimu tahu mama, tidak peduli sudah berapa kali kita beradu argumen, berbeda cara pandang terhadap suatu hal, semua itu tidak akan mampu membuatku untuk tidak peduli padamu, atau mengurangi rasa sayangku padamu. aku yakin, sangat yakin, ini adalah salah satu bentuk kasih sayang yang terkadang tidak harus selalu ditunjukan dengan hal-hal manis. karna dengan kita beradu argumen, telah membuktikan bahwa kita peduli satu sama lain

Saat ini, usiaku sudah 21 beranjak 22 tahun, bahkan saat aku masih berada di dalam perutmu aku bisa merasakan betapa tulusnya rasa cintamu kepadaku. terbukti hingga sekarang, dari aku bayi, balita, remaja, hingga sekarang dirimu tidak pernah lupa untuk mengingatkanku agar selalu menjalankan ibadah, menyiapkan sarapan untukku, atau sesekali mengantarku ke sekolah, kampus dan tempat kerjaku, maafkan aku mama jika aku selalu merepotkanmu

Mama.. dunia ini sungguh keras, begitu banyak manusia yang terkadang aku kuatir apakah mereka akan menjerumuskanku atau tidak, satu hal yang membuatku yakin bahwa doamu akan selalu ada untukku hingga aku bisa menjalani kehidupan yang penuh dengan rintangan ini. aku janji mama.. suatu saat nanti badan ini, kaki ini, tangan ini, mulut ini, akan selalu ada untukmu kapanpun kamu membutuhkanku. walau aku tahu, semua itu tidak akan mampu untuk menggantikan jasa-jasamu, semua tulisan ini tidak akan cukup untuk menjelaskan seberapa besar rasa sayangku padamu, dan air mataku.. tidak akan pernah berhenti mengalir saat aku menceritakan betapa hebatnya dirimu, betapa bangganya diriku mempunyai sosok ibu sepertimu, mama yang cantik dan juga pintar

Terima kasih mama, telah berjuang bersama papa untuk menghadirkanku, terima kasih atas didikan yang sudah kau ajarkan untukku, terima kasih telah menjadi tempat aku pulang saat aku sudah terlalu lelah dengan kehidupan ini, suatu hari nanti, semua ini akan aku ajarkan pula kepada anakku agar dia bangga mempunyai mama sepertiku, sama seperti aku bangga padamu

Karena kita adalah bagaikan dua detak yang berada di dalam satu jantung, satu darah, yang tidak akan pernah terpisahkan

I love you, Mama..

With Love,
Your Daughter

"Tulisan ini disertakan dalam kegiatan Nulis Bareng Ibu. Tulisan lainnya dapat diakses di website http://nulisbarengibu.com

You Might Also Like

1 comments